Tanya:
Yang terhormat Bapak Ustadz:
Saya ingin menanyakan dalil kedudukan tasawuf dalam Islam, karena
teman saya sering berbicara tentang isi ajaran tersebut. Di
antara yang ingin saya tanyakan:
- Apa pengertian Martabat 7 ?
- Selain 99 Asma Allah SWT apakah ada nama yang "dirahasiakan"?
- Konon dlm tasawwuf orang yg telah mencapai "maqam" ini boleh
meninggalkan salat, apakah benar?
- Terlepas dari itu semua, bagaimana cara ma'rifat kepada Allah
SWT?
Jawab:
Tasawuf ialah bentuk kebajikan spiritual dalam Islam yang dikemas
dengan filsafat, pemikiran, ilmu pengetahuan dan disiplin
kerohanian tertentu berdasarkan syariat Islam. Jalan-jalan
kerohanian dalam ilmu tasawuf dikembangkan dengan tujuan membawa
seorang sufi menuju pencerahan batin atau persatuan rahasia
dengan Yang Satu. Jadi tasawuf sebenarnya adalah metode yang
dianut dan diyakini oleh kelompok yang bernama "Sufi" dalam
memahami, menjalankan dan penelusuran rohani dari agama Islam.
Maka, tasawuf pada hakekatnya bukanlah suatu ibadah atau hukum
yang mempunyai dalil dalam struktur agama Islam. Tasawuf lebih
merupakan cara memahami dan menghayati agama, sebagaimana cara
dan metode yang dilakukan oleh kelompok
lain dalam Islam.
- Pengertian Martabat 7?
Martabat berarti tingkatan. Dalam ajaran tasawuf seorang yang
ingin mencari Tuhannya, harus melalui tingkatan-tingkatan, inilah
yang disebut Martabat. Tingkatan-tingkatan ini tidak selalu
berjumlah tujuh. Tergantung kepada aliran taswuf itu sendiri. Ada
yang 7 ada yang lebih dari 7. Tujuh martabat yang harus dilalui
oleh seorang sufi adalah : lembah pencarian (talab), cinta
('isyq), makrifat (ma'rifah), kepuasan hati (istighna'), keesaan
(tawhid), ketakjuban (hayrat), kefakiran (faqr) dan inklusif
(fana').
Selain 99 Asma Allah SWT apakah ada nama yang "dirahasiakan"?
"Seorang muslim sebaiknya berkeyakinan dan berakidah bahwa
termasuk komponen iman kepada Allah adalah iman dengan nama-nama
Allah. Yakni iman dengan nama-nama (Allah) yang diajarkan dan
diberitahukan kepada kita, baik melalui al-Qur'an maupun melalui
petunjuk NabiNya. Jadi nama-nama Allah itu tercantum dalam
al-Qur'an maupun hadis shahih. Jumlahnya kita tidak tahu secara
pasti, hanya Allah SWT yang tahu. Perspektif yang mengatakan
bahwa nama Allah adalah 99 merupakan hasil ijtihad manusia dalam
mengumpulkan nama-nama Allah yang tercantum dalam al-Qur'an dan
hadis shahih. Dengan demikian kita ikuti saja hasil ijtihad yang
ada itu, karena memang tak ada dalil yang menyatakan adanya nama
yang dirahasiakan.
Konon dlm tasawwuf orang yg telah mencapai "maqam " boleh
meninggalkan salat. Apa benar?
Ada kelompok-kelompok tasawwuf yang fanatik dan berlebih-lebihan.
Seperti dalam menggambarkan martabat atau maqam "fana'", yang
berarti inklusi antara makhluk dan Tuhannya, "manunggaling kawulo
gusti" seperti yang terjadi pada kisah klasik Syeh Siti Jenar.
Pada taraf demikian, seorang sufi berkeyakinan bahwa sudah tidak
ada jarak lagi antara dia dan Tuhannya, karena Tuhan telah
menjelma dalam dirinya, dan dirinya telah menyatu dengan Tuhan.
Di sini lalu ia melihat, kalau ia sudah menyatu dengan Tuhan,
lantas apa artinya ibadah yang adalah proses dan jalan mencari
Tuhan.
Namun aliran tasawwuf yang benar, pastilah yang tidak
mengantarkan kepada hal-hal yang negatif, karena ajaran tasawwuf
tidak lain adalah proses untuk mendekatkan diri kepada Allah,
atau jalan untuk bisa lebih mengenal Allah. Seorang ulama Sufi
mengatakan "Mereka yang belajar tasawwuf dan tidak melalui
syariat maka ia telah mendekati kekafiran".
- Terlepas dari itu semua, bagaimana cara ma'rifat kepada Allah
SWT?
Ma'rifat artinya mengetahui dan mengenal Allah. Panutan kita
mengenal Allah adalah Nabi Muhammad saw. Beliau telah mengajarkan
semuanya kepada kita cara mengenal Allah. Bagaimana caranya?
Tidak lain adalah dengan amal sholeh, memperbanyak ibadah, baik
yang fardhu dan yang sunnah, dan menjunjung tinggi etika dan
nilai-nilai keagamaan serta merenungi ciptan-ciptaaNya. Dengan
itu semua kita akan dekat kepada Allah, dan dengan begitu kita
akan mengenalNya. Allah senantiasa dekat dengan manusia, hanya
manusia yang terkadang enggan untuk dekat atau mendekatkan diri
kepadaNya.
|
Aswrwb ,trima kasih penjelasannya ,Tasawuf sederhananya jalan mencari Alloh SWT berdasarkan AL-Quran n al Hadist, hasilnya Alloh SWT yg menentukan, Rasullulloh adalah jalan petunjuk yg benar dan lurus, bagi kami yg awam lebih mudah menerima melakukan syariat Islam yg benar , tentu Alloh SWT akan bertemu.aamiin YRA, ws waskito
BalasHapus